Setidaknya sudah 1 tahun kita lalui hidup dengan pandemi covid-19. Saat artikel ini dibuat sudah terjadi sekitar 1,4 juta kasus covid-19 di Indonesia. Penanganan pandemi ini pun sudah mengalami berbagai perubahan mulai dari masker, vitamin, lockdown , psbbb , ppkm dan lain sebagainya. Salah satu kampanye pencegahan covid-19 ini adalah penerapan 3M yaitu :
- Memakai masker
- Mencuci tangan
- Menjaga jarak dan menghindari kerumunan
Namun ternyata itu pun tidak cukup, saat ini mulai ada kampanye pencegahan covid-19 yaitu penerapan 5M yaitu :
- Memakai masker,
- Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,
- Menjaga jarak,
- Menjauhi kerumunan, serta
- Membatasi mobilisasi dan interaksi.
Secara tidak langsung, kita dilatih untuk merubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Pelayanan publik pun saat ini mulai menyesuaikan, seperti pendaftaran pelayanan yang dilakukan secara daring , pembatasan layanan on the spot , pembayaran non tunai dan lain sebagainya, semua itu demi untuk mengurangi kontak langsung dan kerumunan yang bisa terjadi. Karena pembatasan yang ada, pembagian waktu dalam pelayanan pun menjadi sangat penting. Memastikan setiap orang mendapatkan pelayanan yang baik. Dengan jadwal yang tertib dan waktu yang akurat (dalam arti antara pemberi dan penerima layanan memiliki acuan waktu yang sama), penerima layanan bisa datang tepat diwaktu dia akan dilayani, sehingga mengurangi kerumunan di ruang tunggu yang ada.
Pada sektor industri pun, setelah sebelumnya lesu dan berimbas kepada banyaknya pengurangan karyawan bahkan sampai ke penutupan pabrik. Saat ini sudah beroperasi seperti biasa, tentu dengan penerapan ketat protokol kesehatan pencegahan covid 19 yang dianjurkan pemerintah. Semua ini dilakukan agar tidak membuat cluster baru yang tentu akan berdampak buruk bagi perusahaan itu sendiri. Pelaksanaan work from home, ataupun pembagian shift jam kerja menjadi langkah utama yang dilakukan. Terpisahnya jarak ,ruang dan bisa diatasi dengan kecanggihan teknologi informasi saat ini yang sudah sangat mendukung, acara pertemuan bisa kita lakukan secara daring seperti melalui zoom , webbex, google meets,dll. Pengerjaan materi pekerjaan pun sudah berbasis cloud, sehingga bisa diakses dari manapun. Beberapa pekerjaan yang tidak bisa dilakukan secara remote mengharuskan pembagian shift kerja. perpindahan dari satu shift ke shift lain berpotensi membuat kerumunan karyawan. Koordinasi mengenai waktu harus dilakukan dengan tepat untuk meminimalisir potensi kerumunan tersebut.
Pada sektor pendidikan , saat ini telah mengalami perubahan yang begitu besar. Semenjak tatap muka secara langsung tidak di perbolehkan, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring / online, baik menggunakan zoom, google classroom atau aplikasi pembelajaran lain yang mendukung.Di beberapa daerah dengan tingkat penyebaran yang rendah (zona hijau) kegiatan pembelajaran dengan tatap muka langsung sudah di izinkan. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan covid19 yang ketat.Pada beberapa kasus, terdapat pembagian jadwal masuk kelas agar memungkinkan untuk berjaga jarak walaupun di dalam kelas. Seperti pada sektor sebelumnya dengan adanya pembagian jadwal ini berpotensi besar menimbulkan kerumunan, sehingga dibutuhkan 1 acuan waktu yang tepat agar para murid sekaligus guru dapat lebih tepat waktu.
Sektor Kesehatan, merupakan sektor tersibuk saat ini. Kapasitas fasilitas kesehatan yang tidak mampu menopang lonjakan pasien covid-19 membuat hampir semua rumah sakit overload dan kekurangan kamar kosong untuk menampung pasien yang terus bertambah. Koordinasi waktu diantara setiap tenaga kesehatan tentu sangatlah penting , karena ini menyangkut nyawa seseorang.Dengan adanya acuan waktu yang akurat tentu akan memudahkan setiap kegiatan yang ada. Selain dibutuhkan perangkat yang tepat untuk menampilkan waktu yang akurat perlu juga adanya kesadaran setiap elemen dalam perusahaan akan pentingnya ketepatan waktu.
Pengaruh Ketepatan Waktu Terhadap Penanggulangan Covid-19
